FREEPORT MENUJU 57 TAHUN

Dalam kerangka menuju 57 tahun, Freeport melakukan bakti sosial pemeriksaan mata gratis di Kampung Waa Banti dan sekitarnya, dengan tema: “Berkarya untuk Indonesia”.

Suasana pelayanan kesehatan mata yang dilakukan Rumah Sakit Waa Banti, Distrik Tembagapura, pada awal Maret 2024. Foto: humas media pt. freeport Indonesia.

suaraperempuanpapua.com – TAK terasa Perseroan Terbatas Freeport Indonesia (PT. FI) akan berusia 57 tahun pada 2024. Freeport mulai beroperasi di wilayah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua sejak 1967 hingga kini, 2024.

Maka dalam kerangka memasuki usia 57 tahun itu, PT Freeport Indonesia melakukan bakti sosial pemeriksaan mata gratis di  Kampung Waa Banti dan sekitarnya, pada 2024 ini, dengan tema: “Berkarya untuk Indonesia”.

Direktur and EVP Sustainable Developent PT. Freeport Indonesia, Claus Wamafma menjelaskan, kegiatan bakti sosial pemeriksaan mata gratis ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan menurunkan masalah kesehatan mata kepada masyarakat yang tinggal di sekitar tambang, Kampung Waa Banti, Distrik Tembagapura yang berada di wilayah dataran tinggi PT. Freeport.

Bekerjasama dengan PERDAMI Wilayah Papua, PT. Freeport Indonesia dan Media Group melalui PT. Pangan Sari Utama melakukan pemeriksaan katarak kepada masyarakat di Kampung Waa Banti yang berada di sekitar area operasi Freeport Indonesia. Foto: humas media pt. freeport Indonesia.

“Pentingnya kesehatan mata. “Mataku-Duniaku.” Slogan ini merupakan bentuk program mata sehat yang dilakukan PT. Freeport untuk mendukung pembangunan di Kabupaten Mimika”, ujar Claus.

Bakti sosial pemeriksaan mata gratis akan berlangsung sejak Senin hingga Selasa, 25–26 Maret 2024. Dari data pemeriksa mata ada sebanyak 77 orang. Mereka mendapat layanan pemeriksaan kesehatan mata secara umum, yaitu test buta warna, pemerikaan refraksi mata dan tekanan mata, screening katarak. “Dari hasil diagnosa pemeriksaan tersebut, beberapa pasien mendapat kaca mata sesuai kebutuhan. Pembagian kaca mata tanpa bayar”, ujar Claus Wamafma dalam keterangan persnya kepada media massa.

Salah satu pasien bernama Yesaya Dibitau, berusia 50 tahun. Keluhan yang dideritanya selama ini adalah salah satu matanya sakit akibat terkena serpihan kayu saat bekerja di kebun. Sakit mata yang dideritanya cukup lama, tapi belum sempat berobat. Yesaya baru memeriksakan matanya setelah mendengar pengumuman di gereja, bahwa akan ada pemeriksaan mata. Dari situ, dia ikut proses pemeriksaan mata.

Yesaya berharap, sesudah periksa mata ini, dia bisa melihat lebih baik. “Saya berterima kasih kepada Freeport Indonesia dan para dokter.” Dalam kesempatan itu, Claus mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi dan berkontribusi kepada masyarakat.

Kolaborasi yang dimaksud Claus adalah dengan Pemerintah Kabupaten Mimika dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), yang didukung oleh Media Group melalui PT. Pangan Sari Utama (PSU), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami).

Claus Wamafma mengatakan, melalui aksi sosial ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dan Freeport juga mendukung pemberdayaan kesehatan di Kabupaten Mimika melalui program mata sehat.

Pemeriksaan buta warna juga dilakukan kepada pasien yang datang, sebagai bagian dari pelayanan bakti sosial Kesehatan Mata yang dilakukan di Kampung Waa Banti. Foto: humas media pt. freeport Indonesia.

Rangkaian layanan kesehatan mata gratis, bukan hanya dilaksanakan di Kampung Waa Banti. Tetapi dilakukan juga pada beberapa kampung lainnya. Seperti di lokasi Mapurujaya, Wangirja (SP9), Utikini Baru (SP12) Mioko, Aikawapuka, Wumuka dan Kapiraya serta di kota Timika. Kegiatannya akan berlangsung selama dua hari, pada 27–28 Maret 2024 mendatang.

Selain pemeriksaan mata gratis, PT. Freeport Indonesia dan beberapa mitra juga akan mengadakan operasi katarak gratis, merupakan kelanjutan dari hasil screening katarak sebelumnya.

Direktur and EVP Sustainable PT. Freeport Indonesia, Claus Wamafma mengatakan operasi katarak akan dilakukan di Rumah Sakit Mitra Masyarakat pada puncak kegiatan Bakti Sosial, pada 5 April 2024. “Saya berharap semoga layanan kesehatan mata gratis ini menjadi langkah awal yang baik. Untuk memperkuat kesehatan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka”, harap Claus.

humas media pt. freeport indonesia