GERINDRA BOVEN DIGOEL USUNG TEMA PERSATUAN

Dalam kampanye Pemilu 2024, DPC Partai Gerindra Boven Digoel mengusung tema:  Persatuan, dengan mencalonkan 25 orang asli Papua masuk anggota DPRD kabupaten dan Provinsi Papua Selatan. “Ini adalah perwujudan undang-undang otonomi khusus Papua”, tegas Petrus Omba, saat bertatap muka dengan massa pendukungnya di Camp 19, Areal Perusahaan Kelapa Sawit Korindo di Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel.

 

suaraperempuanpapua.com – PERSATUAN, tidak hanya menjadi slogan atau tema DPC Partai Gerakan Indonesia Raya Kabupaten Boven Digoel. Namun itu benar-benar dibuktikan Petrus Omba dengan mencalonkan 25 orang asli Papua masuk anggota DPRD Kabupaten Boven Digoel dan anggota DPRD Provinsi Papua Selatan. Terdiri dari 20 orang calon anggota DPRD kabupaten, dan lima  orang calon anggota DPRD provinsi. Sebanyak 25 calon itu, semuanya orang asli Papua, yang merupakan perwakilan suku-suku di Boven Digoel.

“Kami DPC Gerindra Boven Digoel, tidak mencalonkan orang dari suku nusantara lain. Semuanya hanya orang asli Boven Digoel yang kami calonkan. Terserah orang mau menilai apa kepada saya? Tapi itulah kami. Kami mau memberikan peluang seluasnya kepada orang Boven Digoel untuk duduk di DPR kabupaten maupun provinsi”, tegas Petrus Omba, Ketua DPC Partai Gerindra Boven Digoel, saat bertatap muka dengan massa pendukungnya di Camp 19, areal kebun kelapa sawit Korindo di Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, pada Jumat 19 Januari 2024.

Boven Digoel dimekarkan menjadi Kabupaten pada 2002 dan menyelenggarakan pemilihan umum langsung yang pertama pada 2004 untuk rakyat memilih langsung anggota DPRD periode pertama Kabupaten Boven Digoel.

Kini pada 14 Februari 2024 nanti, rakyat Boven Digoel akan memilih anggota DPRD yang kelima. Selama empat kali Pemilu di waktu lalu, jumlah orang asli Boven Digoel yang masuk DPRD sangat sedikit, dan semuanya dikuasai orang non Papua.

Massa pendukung Partai Gerindra yang hadir dalam acara sosialisasi calon anggota DPRD di Getentiri Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel pada Jumat, 26 Januari 2024. Foto Paskalis Keagop.

“Berdasarkan pengalaman selama ini, maka kami Gerindra tidak mau hasil Pemilu 2024 dikuasai orang non Papua di DPRD Boven Digoel. Ini tanah kami. Ini negeri kami. Jangan semua peluang yang ada di sini kamu ambil. Tapi berikan jugalah kesempatan kepada kami”, pintah Petrus Omba, yang disambut tepuk tangan riuh dari massa pendukung Gerindra di Camp 19 Korindo Distrik Jair Kabupaten Boven Digoel.

Boven Digoel sebuah wilayah terpencil yang kini sedang berkembang sangat pesat di wilayah Papua Selatan. Ada pusat pemerintahan kabupaten serta menjadi pusat perusahaan perkebunan kelapa sawit. Pembukaan areal kebun kelapa sawit terus dilakukan entah sampai batas wilayah yang belum jelas?

Tetapi bagaimana kondisi kehidupan rakyat Boven Digoel setelah hadirnya pemerintahan kabupaten dan menjadi pusat perusahaan kebun kelapa sawit?

Hadirnya kabupaten dan perusahaan kelapa sawit menjadi daya tarik bagi banyak orang dari seluruh Indonesia datang mencari penghidupan dan memenuhi seluruh peluang kerja yang tersedia. Mereka menguasai ekonomi, pemerintahan, politik dan perusahaan. “Akhirnya, orang asli Boven Digoel tersingkir dan menjadi penonton. Karena itu, kami Gerindra Boven Digoel dengan tegas tidak mau hal itu terjadi dalam hasil Pemilu 2024. Semua orang asli Boven Digoel wajib masuk DPRD”, tegas Petrus Omba di Camp 19 Korindo.

Petrus Ricolombus Omba mengatakan sejak Pemilu pertama di Boven Digoel pada 2002 hingga 2024 nanti, seluruh partai politik peserta Pemilu merekrut calon anggota DPRD dari seluruh Indonesia. Tapi untuk hari ini, hanya Partai Gerindra yang mengusung seluruh calon anggota DPRD orang asli Boven Digoel.

Setelah mengikuti sosialisasi Partai Gerindra, massa pulang ke tempat masing-masing di Getentiri Distrik Jair, pada Jumat, 26 Januari 2024. Foto Paskalis Keagop.

“Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Gerindra telah memberikan kuasa kepada kami untuk mengurus daerah. Kewenangan sudah diberikan untuk melakukan apapun sesuai keinginan kami di dalam rel NKRI. Ini bukan diskriminasi dan ini bukan tidak nasionalis. Karena itu, saudara-saudara nusantara, tolong pahami kami. Seluruh orang asli Papua yang ada di Gerindra Boven Digoel adalah upaya kami untuk memberikan ruang bagi orang asli Papua untuk memenuhi hak politiknya yang diatur di dalam UU Otonomi Khusus Papua Nomor 21 Tahun 2001. Jadi kami tidak bicara di luar dari itu”, tegas Anggota DPRD Boven Digoel periode 2019–2024, Petrus Omba di Camp 19 Korindo Distrik Jair Kabupaten Boven Digoel, Jumat 19 Januari 2024 lalu.

Lukas Waip Andoyap, seorang mantan karyawan Korindo yang turut hadir menyaksikan sosialisasi Caleg Partai Gerindra di Asiki pada Selasa 23 Januari 2024 lalu merasa kagum atas keberanian Gerindra yang mengusung seluruh calon anggota DPRD adalah orang asli Boven Digoel. Selama ini, kami tidak pernah melihat partai usung semua calon orang asli Papua, dan hanya baru hari ini bisa dilakukan oleh Partai Gerindra. Ribuan massa yang hadir juga semuanya orang asli Papua.

“Kebijakan begini yang benar-benar berpihak kepada orang asli Papua. Selama ini partai bikin kopi-susu dan semuanya tidak jelas. Karena itu, masyarakat harus bersatu menangkan Partai Gerindra di Boven Digoel pada 14 Februari”, tegas Lukas Waip Andoyap di Asiki Kabupaten Boven Digoel.(*)