
SUARAPEREMPUANPAPUA.COM—KABUPATEN Waropen mulai menapaki peran strategis sebagai salah satu pusat pertumbuhan baru di Tanah Papua. Apalagi dengan potensi sumber daya alamnya yang melimpah, infrastruktur transportasi yang tengah digarap, serta posisi geografis yang menguntungkan. Dengan posisi dan kondisi strategisnya, Kabupaten Waropen kini dipandang sebagai daerah yang mampu menopang percepatan pembangunan sekaligus layak diperhitungkan sebagai calon ibu kota Provinsi Papua Utara.

Potensi sektor perikanan dan kelautan menjadi modal terbesar Kabupaten Waropen. Lautnya yang kaya akan hasil tangkapan ikan serta peluang besar dalam budidaya perikanan dapat menjadi basis industri pangan dan perdagangan di masa depan. Potensi ini, bila dikelola dengan bijak, bukan hanya menggerakkan ekonomi lokal tetapi juga menopang ketahanan pangan bagi kawasan Papua Utara, dan sebagai penyangga bagi Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
Letak Waropen yang berada di tengah Pulau Papua menjadikannya berada pada posisi strategis untuk membuka akses ke wilayah pedalaman maupun pesisir. Jika sebelumnya jalur masuk utama ke pedalaman melalui Nabire, Timika, Jayapura, Merauke, atau Manokwari. Namun, kondisi kekinian membuat Kabupaten Waropen menawarkan jalur baru yang lebih cepat. Dari Waropen, akses darat dapat dikembangkan menuju Intan Jaya, Puncak Jaya, dan Paniai, sementara jalur pesisir bisa tembus ke Sarmi, Mamberamo Raya, Nabire, Manokwari, Teluk Wondama, hingga Sorong dan Timika.

Konektivitas ini semakin diperkuat dengan rencana pengaktifan kembali Bandara Udara Petrus Simunapendi di Botawa serta kehadiran Kapal Cepat dan KM Dorolonda yang melayani jalur laut, meski fasilitas dermaga dan terminal penumpang di pelabuhan yang masih perlu dibenahi dan ditingkatkan.
Pariwisata dan Budaya sebagai Penopang

Selain kekayaan alam, Kabupaten Waropen juga memiliki modal sosial dan budaya yang khas. Budaya lokal yang menempatkan perempuan pada posisi penting dalam pembangunan menjadi keunggulan tersendiri. Dalam struktur sosial masyarakat Waropen, perempuan dihargai setara dengan laki-laki dan bahkan memegang peran strategis dalam kelembagaan. Nilai-nilai budaya ini dapat menjadi fondasi pembangunan yang inklusif, sekaligus daya tarik wisata yang memperkuat identitas Waropen di kancah kabupaten-kabupaten lain di pesisir utara Tanah Papua.
Menuju Pusat Pertumbuhan Papua Utara
Dengan kombinasi potensi laut, konektivitas strategis, serta kekayaan budaya, Bupati Fransiskus Xaverius Mote secara terbuka mendorong agar Kabupaten Waropen dapat ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Papua Utara. “Kabupaten Waropen punya modal besar: letak strategis, potensi ekonomi, pusat perdagangan, kekayaan budaya, hingga sumber daya laut yang melimpah,” tegasnya.
Waropen diyakini mampu menjadi motor penggerak pembangunan kawasan, sekaligus simbol transformasi Papua menuju pemerataan ekonomi dan keterhubungan wilayah.
Waropen sedang bersiap menjadi simpul pertumbuhan baru di Papua. Dengan pembangunan berbasis potensi daerah, kabupaten ini tak hanya membuka jalan bagi kemajuan masyarakatnya, tetapi juga memperkuat argumentasi bahwa Waropen layak diperhitungkan sebagai pusat pemerintahan baru di Provinsi Papua Utara.*(gm)