TANTANGAN RAKYAT PAPUA SELATAN MEMILIH GUBERNUR

Selama 57 tahun rakyat Papua Selatan selalu bersatu memilih gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua yang jauh di Utara sana, yang tak pernah mereka lihat dan bertemu, kini mereka akan memilih gubernur sendiri yang akan mereka jumpai setiap hari. Gubernur Papua Selatan, takkan jauh lagi di Utara sana.

Antusiasme warga Papua Selatan menghadiri acara deklarasi dan pendaftaran pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur ke Komisi Pemilu Derah Provinsi Papua Selatan. Menanti datangnya harapan baru. Foto: paskalis keagop/suaraperempuanpapua.com

suaraperempuanpapua.com – MULAI 2024 ini, rakyat Papua Selatan memasukki babak baru dalam berpemerintahan. Di waktu lalu, baik melalui dewan perwakilan rakyat daerah maupun melalui pemilihan umum langsung, rakyat Papua Selatan selalu bersatu memilih gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua yang berkedudukan di Jayapura.

Kalau mau lihat gubernur atau ada urusan administrasi yang terkait dengan pemerintah Provinsi Papua, harus siapkan uang tiket pesawat pergi-pulang Jayapura. Jika tidak punya uang beli tiket pesawat? Urusan tertunda. Itulah tantangan rakyat Papua Selatan mengurus berbagai keperluan yang terkait dengan pemerintah Provinsi Papua di Jayapura. Kerap dalam perencanaan pembangunan tingkat provinsi pun, rakyat Papua Selatan tak selalu dianggap penting atau bahkan bisa disepelekan.

Tapi itu kondisi pelayanan pemerintahan provinsi pada 57 tahun lalu, sejak 1967 sampai 2024. Dan kini, rakyat Papua Selatan memasukki babak baru dalam berpemerintahan provinsi dengan gubernur sendiri, yang akan dimulai pada 2024, dan rakyat Papua Selatan takkan pernah berurusan lagi dengan Pemerintah Provinsi Papua di Jayapura untuk selamanya. Negara yang memisahkan rakyat Papua Utara dan rakyat Papua Selatan melalui Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2022.

Sejak 2024 babak baru pemerintahan provinsi di Papua Selatan akan dimulai dengan pemilihan umum kepala daerah secara langsung untuk rakyat memilih pasangan gubernur dan wakil gubernur Papua Selatan pertama periode 2024–2029 pada 27 November 2024 mendatang.

Empat pasangan calon yang akan bertarung dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua Selatan periode pertama pada 27 November 2024 nanti adalah para tokoh pemerintahan asal Papua Selatan yang cukup dikenal luas di se-antero Tanah Papua maupun di tingkat nasional.

Masing-masing individu baik calon gubernur maupun calon wakil gubernur punya pengalaman dan jam terbang yang tinggi di bidang pemerintahan. Ada mantan rektor universitas, ada bupati aktif bertugas, ada mantan kepala kejaksaan tinggi, ada anggota Majelis Rakyat Papua, ada birokrat aktif di pemerintah kabupaten serta ada pensiunan pegawai negeri sipil.

Mereka masing-masing punya latar pendidikan tinggi yang bagus, berpengalaman di pemerintahan, memahami persoalan pembangunan pemerintahan dan pembangunan khusus di Papua Selatan dengan sangat baik, masing-masing punya program dan visi-misi yang bagus, masing-masing punya basis massa yang kuat di empat Kabupaten di Selatan Papua: Asmat, Boven Digoel, Mappi dan Merauke serta masing-masing calon cukup dikenal luas di masyarakat. Mereka semua orang suku-suku asli di Papua Selatan. Tak satupun orang asing. Dari segi aliran kepercayaan ada perwakilan agama Kristen dan ada perwakilan agama Islam. Dua agama mayoritas di Selatan Papua.

Melihat dari kekuatan dan keseimbangan yang dimiliki tiap pasangan calon. Maka dipastikan, pemilih empat kabupaten yang menjadi cermin kesukuan: Muyu dan Mandobo, Asmat, Mappi atau Awuyu dan Marind di Papua Selatan akan terkotak ke dalam pilihan apakah akan memilih pasangan calon gubernur berdasarkan asal suku dan hubungan kekerabatan? ataukah akan memilih calon pasangan gubernur yang bersikap merakyat dengan program dan visi pembangunan yang jelas yang lebih berpihak pada rakyat kecil?

Empat pasangan calon yang akan bertarung dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Papua Selatan pada pemilihan kepala daerah 2024, yaitu:

Satu: pasangan calon Apolo Safanpo dan Paskalis Imadawa. Diusung oleh 7 partai politik dengan total 121.415 suara sah dengan memiliki 15 kursi di DPRD Provinsi Papua Selatan periode 2024–2029. Tujuh partai politik itu adalah: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Persatuan Indonesia, Partai Garuda Perubahan Indonesia serta Partai Ummat. Apolo-Paskalis telah deklarasi dan mendaftar ke KPUD Papua Selatan, pada Rabu 28 Agustus 2024.

Apolo Safanpo dan Paskalis Imadawa. Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Selatan periode 2024–2029. Foto: paskalis keagop/suaraperempuanpapua.com

Dua: pasangan calon Darius Gebze dan Petrus Safan. Diusung oleh 3 partai politik peserta Pemilu 2024, dengan jumlah 67.714 suara sah, dengan memiliki 10 kursi di DPRD Provinsi Papua Selatan periode 2024–2029. Tiga partai politik pengusung adalah: Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Demokrat, serta Partai Golongan Karya.

Darius Gebze dan Petrus Safan. Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Selatan periode 2024–2029. Foto: Jamal/tribun-papua.com

Tiga: pasangan calon Romanus Mbaraka dan Albertus Muyak. Diusung oleh 2 partai politik peserta Pemilu 2024, dengan jumlah 61.554 suara sah, yang memiliki 7 kursi di DPRD Provinsi Papua Selatan periode 2024–2029. Dua partai politik pengusung adalah: Partai Nasional Demokrat dan Partai Amanat Nasional.

Romanus Mbaraka dan Albertus Muyak. Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Selatan periode 2024–2029. Mendaftar ke KPUD Papua Selatan Kamis, 29 Agustus 2024. Foto: Fuci Manupapami/Kompas.com

Empat: pasangan calon Nikolaus Kondomo dan Baidin Kurita. Diusung oleh tiga partai politik peserta Pemilu 2024, dengan jumlah 42.057 suara sah, yang memiliki 3 kursi di DPRD Provinsi Papua periode 2024–2029. Tiga partai politik pengusung adalah, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Bulan Bintang, serta Partai Buruh.

Nikolaus Kondomo dan Baidin Kurita. Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Selatan periode 2024–2029. Foto: Jayapura.inews.id

Keempat tokoh pemerintah inilah yang akan dipilih rakyat Papua Selatan pada pemilihan kepala daerah 27 November 2024 menjadi gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua Selatan periode pertama 2024–2029.

Apakah gubernur dan wakil gubernur baru yang akan dipilih ini akan mendekatkan pelayanan pemerintah provinsi kepada rakyat Papua Selatan ataukah? pelayanan akan semakin jauh? Silakan rakyat yang memilih.(*)