SIAPA MICHELLA KURISI DOGA?

Yang mengenalnya menyebut aktivis sosial kemasyarakatan, yang lain bilang dia anggota intelijen Indonesia.

Michelle Kurisi Doga. Aktivis sosial yang jadi korban pembunuhan kelompok tak dikenal di Lanny Jaya, pada 28 Agustus 2023 lalu. Foto: Instagram.michellekurisidoga.

suaraperempuanpapua.com – NAMA Michelle Kurisi Doga cukup dikenal luas berbagai kalangan. Bukan saja di kalangan masyarakat bawah dan para aktivis mahasiswa. Tetapi juga di kalangan elit pemerintahan sipil, militer dan kaum intelektual Papua. Dia seorang aktivis Papua lulusan berprestasi dari London School of Public Relations (LSPR) Jakarta, yang berjuang menyuarakan kesetaraan sosial, hak-hak perempuan dan anak-anak di Papua.

Hal itu terbukti dengan tampilnya Michelle sebagai pembicara maupun peserta di berbagai forum yang diadakan oleh berbagai lembaga pemerintah maupun non pemerintah di tingkat nasional maupun di tingkat lokal Provinsi Papua. Sering pula Michelle ikut dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia di Jakarta.

Komandan Distrik Militer 1702 Jayawijaya, Letkol. Cpn. Athenius Murip pun mengakui Michelle Kurisi Doga merupakan aktivis sosial yang banyak dikenal masyarakat dan para tokoh, karena kepeduliannya terhadap perempuan dan anak-anak di pelosok Papua. Dia merupakan cucu kepala suku Silo, yang dikenal luas para petinggi Papua sebagai aktivis perempuan yang berani.

Michelle, pribadi yang berani, dikenal luas serta kerap muncul dalam berbagai kesempatan dan berorasi dengan penuh semangat, membuat pernyataan-pernyataan yang menimbulkan beragam penafsiran di bagi berbagai kalangan.

Dari aktivitas keseharian, keberanian diri, relasi yang dibangun serta pernyataan-pernyataan yang sering diungkapkannya selama ini membuat ada yang menilai Michelle Kurisi Doga sebagai aktivis sosial dan ada pula yang mengatakan dia anggota intelijen Indonesia.

Mathius Murib, Direktur PAK HAM Papua mengatakan terbunuhnya aktivis perempuan Papua asal Baliem, Michele Kurisi Doga terjebak dalam kepentingan para pihak pada isu penyanderaan dan pengungsi Ndugama pasca penyanderaan Pilot Susi Air Kapten Philips Marthens, pada 7 Februari 2023.

Michelle Kurisi Doga, menjadi pembicara dalam sebuah acara diskusi mengenai perempuan dan anak di Jayapura. Foto: Instagram.michellekurisidoga.

Menurut Mathius Murib, pembela HAM adalah setiap orang yang secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau organisasi yang melakukan kerja-kerja sosial-kemanusiaan secara sukarela, demi keadilan dan rasa damai umat manusia, yang tentu akan bersentuhan dengan banyak kepentingan dan berpotensi menimbulkan salah paham oleh berbagai pihak.

Pembela HAM dan aktivis sering difitnah, disolimi, dikriminalisasi, diteror, sampai dibunuh dan menjadi korban. Seperti itu yang dialami para aktivis kemanusiaan dan pro demokrasi termasuk jurnalis di Tanah Papua.

Mathius Murib mengatakan sebagian aktivis sosial dan kemanusiaan, terbiasa bekerjasama dengan aparat keamanan dalam operasi dan pendekatan dalam beberapa hal dan situasi tertentu di Tanah Papua. Mereka sering disebut tenaga bantuan polisi atau Banpol, intel dipakai oleh TNI-Polri dan sebutan lainnya, untuk saling memanfaatkan untuk tujuan dan kepentingan masing-masing.

“Michelle Kurisi Doga adalah aktivis perempuan muda dan bersemangat jika berbicara dan berorasi di muka umum sejak 2019 kami ketemu di Jayapura. Dia sering hadir pada pertemuan dengan Kapolda Papua dan para aktivis di Jayapura dan di Jakarta”, ujar Mathius Murib, Direktur PAK HAM Papua di Jayapura pada 31 Agustus 2023 lalu.

Wakapolda Papua Brigjen Polisi Ramdani Hidayat mengatakan hingga kini belum diketahui dengan pasti kelompok KSB yang menjadi pelaku penembakan Michelle Kurisi Doga. “Video itu beredar sejak Selasa 29 Agustus sore,” ujar Brigjen Polisi Ramdani Hidayat.

Kepala Penerangan Kodam 17 Cenderawasih Jayapura, Letkol Infantri TNI Johanis Parinussa dengan tegas membantah pernyataan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Sebby Sambom yang menyatakan kelompok TPN-PB Kodap 3 Ndugama telah membunuh intelijen Indonesia bernama Michelle Kurisi Doga.

“TNI tidak pernah menjadikan orang asli Papua sebagai agen atau mata-mata. Tidak ada keterlibatan Michelle Kurisi Doga dalam bidang intelijen TNI”, bantah Johanis di Jayapura, Rabu 30 Agustus 2023.

Ada dugaan bahwa, salah satu tujuan ibu Michelle Kurisi Doga ke Ndugama adalah melobi pembebasan pilot pesawat susi air Kapten Philips Mark Marthen yang ditawan kelompok pimpinan Egianus Kogoya, dan selain itu Indonesia juga mau buka perusahaan minyak dan gas alam di Kenyam. Michelle ditugaskan untuk mengambil data pengungsi Nduga dan infiltrasi ke markas Egianus Kogoya.

Di wilayah-wilayah yang sampai hari ini masih terus terjadi konflik bersenjata antara aparat keamanan Indonesia dan kelompok sipil bersenjata, yaitu Yahukimo, Nduga, Intan Jaya, Lanny Jaya, dan Pegunungan Bintang memiliki sumberdaya alam yang kaya dan sedang dalam rencana besar nasional untuk mengelolanya.

Dalam rencana besar nasional itu, Yahukimo akan dibangun proyek pangan. Nduga, Intan Jaya dan Pegunungan Bintang akan dibangun tambang emas. Sedangkan Yahukimo dan Asmat akan dibangun tambang batu bara dan gas alam.

Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Ignatius Benny Ady Prabowo. Berjanji pihak kepolisian akan berupaya mengungkap kasus siapa pelaku pembunuhan Michelle Kurisi Doga.

Berdasarkan peta potensi sumberdaya alam yang masuk dalam rencana besar nasional itu, maka misi Michelle Kurisi Doga ke Kuyawega adalah misi penaklukan melalui misi kemanusiaan.

Michelle dikatakan bekerja untuk lembaga bernama Global Strategy Ecology Study, yang mengemban misi pelayanan kemanusiaan dan pemberdayaan ekonomi rakyat dengan mendekati berbagai lembaga keagamaan maupun lembaga swadaya masyarakat di Papua. Mereka sedang mendekati LSM dan tokoh-tokoh agama. Mereka sedang lakukan infiltrasi ke lembaga-lembaga non pemerintah dan lembaga keagamaan di Tanah Papua.

Terlepas dari berbagai penafsiran, yang penting untuk diungkapkan adalah siapa pelaku dan motif pembunuhan Michelle Kurisi Doga? Apakah dia dibunuh kelompok Egianus Kogoya karena dia anggota intelijen Indonesia? Ataukah dia dibunuh oleh aparat keamanan Indonesia atas pernyataan Michelle di webinar Paradox yang dibawakan oleh Bishop Joshua Tewuh dengan judul, “Ndanesia Walk Aut Why?!”. Dalam webinar Paradox itu, Michelle mengapresiasi delegasi ULMWP dan mendukung perjuangan Papua menjadi Anggota MSG serta berbalik mengkritisi Pemerintah lndonesia cukup keras.

Inti pernyataannya: “Salut untuk pemimpin ULMWP yang hadir di Vanuatu, Delegasi lndonesia tidak mewakili Papua, tidak mewakili adat-istiadat orang Papua, lndonesia walk out dari Forum MSG sangat memalukan, Menteri Luar Negeri Retno Marcudi diminta mengundurkan diri”.

Atas pernyataannya itu, pembunuh Michelle bukan saja oleh Kelompok TPN-PB, tetapi bisa juga sengaja “dihilangkan” oleh kelompok aparat keamanan Indonesia yang sakit hati dengan pernyataan korban yang kontra dengan kepentingan mereka di Tanah Papua?

Hingga hari ini masih teka-teki. Apakah Michelle Kurisi Doga dibunuh kelompok TPNPB atau dibunuh oleh aparat keamanan Indonesia atas motif dan kepentingan apa? Entahlah. Kita menunggu polisi mengungkapkannya.

Paskalis Keagop