DARI KEGELAPAN MENUJU TERANG

Baliho penyambutan peserta Kegiatan Pelatihan Jurnalistik di lingkungan Jemaat GKI Eden Base G Tanjung Ria Jayapura (foto:ist/tspp)

Jemaat GKI Eden  Base G Tanjung Ria, Menemukan Cahaya Lewat Menulis

SUARAPEREMPUANPAPUA.COM—DARI ruang sederhana di lantai satu Gedung Serbaguna Jemaat GKI Eden Base G Tanjung Ria Jayapura, cahaya kecil itu mulai menyala. Bukan dari lilin atau lampu, tetapi dari semangat belajar dan berbagi lewat tulisan.

Pada Jumat, 24 Oktober 2025, Persekutuan Kaum Bapa (PKB) Jemaat GKI Eden menggelar pelatihan pengenalan menulis kreatif bagi pemula. Kegiatan yang sederhana namun sarat makna ini menjadi momentum baru bagi warga jemaat untuk menemukan terang melalui dunia jurnalistik dan penulisan kreatif.

Peserta sangat antusias menyimak materi yang disampaikan narasumber (foto:ist/tspp)

Pelatihan ini menghadirkan dua sosok yang telah lama bergelut dalam dunia jurnalisme, Alberth Yomo dan Gabriel Maniagasi. Keduanya berbagi pengalaman sekaligus membimbing peserta untuk memahami dasar-dasar menulis berita dan mengasah kepekaan dalam menangkap cerita-cerita iman dan kehidupan jemaat.

Acara dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Sekretaris Urusan Pelayanan dan Pembinaan Jemaat (UP2J), Pnt. George Windesi, diikuti sambutan Wakil Sekretaris Jemaat GKI Eden, Pnt. J. Tetelepta, yang menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program kerja PKB periode 2022–2027.
“Pelatihan ini baru pertama kali dilakukan sejak jemaat ini berdiri. Kami ingin melatih kemampuan menulis warga, agar setiap kegiatan pelayanan bisa terdokumentasi dan diceritakan dengan baik melalui buletin maupun website jemaat,” ujarnya penuh semangat.

Sebanyak 22 peserta dari berbagai unsur jemaat mengikuti pelatihan ini. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung berlatih menulis berita dari peristiwa di sekitar gereja.

Dalam sesinya, Alberth Yomo menjelaskan bahwa menulis berita bukan hanya soal menyusun kalimat, tetapi juga soal menemukan kebenaran dan menyampaikan terang melalui kata-kata.
“Berita yang baik harus punya struktur: kepala, badan, dan penutup. Dan yang tak kalah penting, setiap berita harus punya narasumber yang benar — karena dari merekalah terang informasi itu berasal,” jelas Yomo, jurnalis senior.

Suasana pelatihan menulis kreatif (foto:ist/tspp)

 

Sementara itu, Gabriel Maniagasi memandu peserta untuk berlatih menulis secara langsung. Dalam waktu 30 menit, para peserta berkelompok dan menulis berita sederhana, lalu mempresentasikannya di depan forum. Hasilnya mengejutkan — dari yang awalnya canggung, kini mereka mulai percaya diri bercerita lewat tulisan.

Di penghujung kegiatan, suasana menjadi haru. Mama Aksamina Dwaramury, salah satu peserta, mengungkapkan rasa syukurnya.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Dua narasumber ini seperti terang dalam kegelapan — menuntun kami agar bisa menulis dan menyampaikan kabar baik dengan cara yang benar. Kami berharap terang ini terus menyala dan memberkati banyak orang,” ujarnya dengan mata berbinar.

Pelatihan ini mungkin hanya berlangsung sehari, namun pesan yang tertanam begitu mendalam: bahwa setiap warga jemaat memiliki cerita, dan setiap cerita layak ditulis agar menjadi kesaksian bagi banyak orang.
Dari GKI Eden Base G, terang itu kini mulai menular — lewat pena, lewat hati, dan lewat iman yang hidup dalam kata.