KAMPUNG WOMBON SEPAKAT BOIKOT PEMILU 2024

Kampung Wombon Distrik Woropko Kabupaten Boven Digoel merupakan salah satu kampung di dekat perbatasan Indonesia–Papua New Guinea yang rutin ikut Pemilu sejak Pemilu pertama 1971 sampai sekarang. Tetapi tidak pernah merasakan hasil pembangunan. Pemilu tanpa bukti. Kini warga Wombon sepakat tidak ikut Pemilu 2024.

Suasana penghitungan hasil perolehan suara Pemilu pasangan bupati dan wakil bupati Boven Digoel di Balai Kampung Wombon Distrik Woropko Gambar diambil pada 30 Desember 2020 oleh Paskalis Keagop dari suaraperempuanpapua.com

suaraperempuanpapua.com – KAMPUNG Wombon terletak di sebelah barat Distrik Woropko dan di utara Kabupaten Boven Digoel. Terletak di tengah hutan belantara. Perjalanan menuju Wombon hanya ditempu dengan berjalan kaki di tengah hutan belantara selama kurang dari empat sampai lima jam bagi orang tua dan pikul beban berat. Jarak antara Wombon dan Woropko kurang dari 25 kilometer. Jalannya berliku, di tengah hutan lebat, turun-naik jurang, menyeberangi Kali Kao dengan sampan dan beberapa anakkan kali. Deras arus Kali Kao juga sulit diduga, setiap saat selalu berubah. Penyeberangan hanya dilakukan dengan perahu tua bocor muka-belakang.

Terpencilnya Kampung Wombon itu membuat setiap tahun maupun setiap saat ada Pemilu, masyarakatnya selalu mengusulkan pembangunan jalan masuk ke Wombon dari Woropko maupun dari arah Kampung Tetop Distrik Iniyandit. Tetapi Pemerintah Kabupaten Boven Digoel tidak pernah dengar dan menjawab aspirasi masyarakat Wombon.

Setiap hari masyarakat Kampung Wombon pergi-pulang pikul barang beban berat dari Woropko berjalan di tengah hutan dan menyeberangi Kali Kao. Usulan pembangunan jalan dan jembatan tidak pernah ditanggapi Pemerintah Kabupaten Boven Digoel. Gambar diambil pada 29 Desember 2020 oleh Paskalis Keagop dari suaraperempuanpapua.com

Ketua Badan Masyawarah Kampung Wombon, Paulinus Wetambonop mengatakan selama ini tiap tahun kita selalu usulkan pembangunan jalan masuk ke Wombon kepada: bupati, DPRD, Dinas Pekerjaan Umum, dan Bappeda Boven Digoel. Tetapi percuma, mereka tidak pernah dengar suara kami orang Wombon.

“Jadi untuk apa ikut Pemilu? tidak ada manfaatnya sama sekali untuk kami. Setiap tahun kami selalu diperbudak ikut Pemilu, pilih DPR, pilih bupati, pikul logistik Pemilu dari Woropko ke Wombon jalan di tengah hutan rimba, menyeberang Kali Kao, setelah itu bawa pulang lagi hasilnya ke Woropko. Tetapi setelah itu kami tidak pernah dapat apa-apa? Nol besar! Percuma saja! Jadi, untuk Pemilu 2024 besok, kita masyarakat Wombon sudah sepakat tidak akan ikut Pemilu 2024. Kita ini menderita, orang lain yang senang”, tegas Paulinus dengan nada emosi, saat ditemui di Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, pada Rabu 29 November 2023.

Setiap hari masyarakat Kampung Wombon menyeberangi Kali Kao menggunakan perahu untuk mengurus berbagai keperluan di Woropko maupun di Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel. Jika kalinya banjir, tidak bisa menyeberang. Gambar diambil pada 29 Desember 2020 oleh Paskalis Keagop dari suaraperempuanpapua.com

Pada tahun anggaran 2023 ini, masyarakat Wombon telah mengusulkan pembangunan jalan masuk dari Woropko ke Wombon berjarak 20 kilometer. Usulan itu disampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum, dibahas di Bappeda, dan dibahas lagi di DPRD. Hasilnya, dari 20 kilometer dikurangi menjadi 10 kilometer, dan dalam proses selanjutnya sampai terakhir tim anggaran Pemerintah Kabupaten Boven Digoel hanya sepakat bangun jalan satu kilometer. Tetapi bukan untuk bangun jalan ke Wombon, melainkan ke Kampung Winiktit, dan sekarang sedang dikerjakan. “Padahal Winiktit, tidak pernah usulkan jalan itu? Tetapi kenapa jalan dibangun di Winiktit? Ini siapa yang bermain?”, tanya Paulinus dengan emosi.

Berdasarkan kondisi kehidupan masyarakat kami, dan pengalaman Pemilu sejak 1971 sampai hari ini tidak ada hasilnya dan kami hanya diperbudak sukseskan orang lain duduk enak-enak di kursi dan lupa kami masyarakat Wombon. “Maka kami sudah sepakat untuk Wombon tidak akan ikut Pemilu 2024. Siapapun orang yang akan datang ke Wombon, kami akan tindak”, tegas Paulinus Wetambonop, Ketua Bamuskam Wombon di Tanah Merah.

Paskalis Keagop