Lokasi pengungsi yang hendak dikunjungi Michelle Kurisi Doga berada di wilayah segi tiga emas: Jayawijaya, Lanny Jaya dan Nduga. Tak sembarang orang bisa bebas masuk ke wilayah itu.

suaraperempuanpapua.com – MICHELLE Kurisi Doga adalah seorang perempuan aktivis sosial yang aktif, berani dan suka tantangan. Dia suka menolong banyak orang, terutama perempuan dan anak-anak Papua yang mengalami kesulitan hidup. Karena keberanian dan pekerjaannya, ia memberanikan diri mengunjungi lokasi pengungsi di Kuyawage Kabupaten Lanny Jaya untuk mengambil data pengungsi, terutama perempuan dan anak-anak yang menjadi korban konflik bersenjata.
Lokasi pengungsi yang hendak dikunjungi ibu dua anak ini memang berada di Kuyawage, tetapi lokasinya berada di antara wilayah Kabupatan Jayawijaya, Lanny Jaya dan Nduga. Wilayah itu adalah jalur merah! Terus terjadi baku tembak antara aparat keamanan Indonesia dan kelompok sipil bersenjata sejak sebelum dan sesudah menyanderaan pilot pesawat susi air berkewarganegaraan Selandia Baru.
Pilot Pesawat Susi Air, Kapten Philip Mark Mahrtens, disandera dan pesawatnya dibakar oleh Kelompok Sipil Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Bandar Udara Paro, Nduga pada 7 Februari 2023 lalu. Walaupun pendekatan dan negosiasi oleh berbagai pihak diselingi baku tembak juga terus dilakukan, namun belum berhasil membebaskan pilot pesawat susi air.
Di wilayah itu oleh berbagai pihak dianggap telah menjadi medan perang tiada henti antara aparat keamanan Indonesia dan kelompok sipil bersenjata pimpinan Egianus Kogoya. Akibatnya, penduduk di sekitarnya terusir dari tempat tinggalnya dan pergi hidup di berbagai tempat tanpa kepastian. Anak-anak tidak bisa sekolah, tidak ada pelayanan kesehatan, tidak bisa beribadah di gereja serta makan-minum pun susah. Pemerintah daerah setempat kewalahan menghadapinya.
Berdasarkan keadaan itu, atas dasar rasa kemanusiaan yang mendalam, Michelle Kurisi Doga memberanikan diri seorang diri pergi ke Kuyawage untuk mengambil data pengungsi untuk memberi bantuan kemanusiaan.

Namun di lokasi yang dia kunjungi, ada juga Pilot Pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Mahrtens asal Selandia Baru yang belum dibebaskan kelompok penyandera. Atas dasar kemanusiaan pula, Michelle berpikir sekalian menemui Egianus Kogoya melakukan pendekatan kemudian membebaskan Philip Mark Mahrtens.
“Tetapi, Michelle mungkin lupa, masalah Pilot Susi Air bukan sekedar persoalan Egianus Kogoya dan kelompoknya. Itu masalah dua negara antara Indonesia dan Selandia Baru. Ada tuntutan Egianus yang harus dipenuhi sebelum Philip Mark Mahrtens dibebaskan”, ujar Theo Hesegem, Aktivis Hak Azasi Manusia Pegunungan Tengah Papua, saat dihubungi, Rabu 6 September 2023 lalu.
Seorang ibu rumah tangga beranak dua, pergi ke zona merah dengan dua agenda penting: mendata jumlah pengungsi dan melobi pembebasan sandera pilot pesawat susi air. Satu agenda kemanusiaan dan satu agenda politik.
Namun keberanian dan gelagat perempuan lulusan London School of Public Relations Jakarta itu telah dicium dan dicurigai kelompok yang saban hari melintas di hutan belantara bergunung-gunung di wilayah yang dilintasi Michelle Kurisi Doga adalah jalur merah, yaitu: Jayawijaya, Lanny Jaya dan Nduga bahwa ada yang janggal. Lalu langkah Michelle sebelum tiba di lokasi pengungsian dan bertemu Egianus Kogoya, dihentikan di tengah jalan di tengah hutan. Kemudian ditanyai segala macam pertanyaan yang jelas maupun tidak jelas, lalu dibunuh, dengan alasan dia anggota intelijen Indonesia yang menyusup masuk ke markas mereka dengan berpura-pura mengambil data pengungsi.
Lokasi pengungi ada di Kuyawage Kabupaten Lanny Jaya, lokasi penyanderaan pilot susi air asal Selandia Baru ada di Kabupaten Nduga serta lokasi penahanan dan pembunuhan Michele Kurisi Doga ada di perbatasan antara Kabupaten Jayawijaya dan Lanny Jaya.
Theo Hesegem, Aktivis Hak Azasi Manusia Pegunungan Tengah Papua mengatakan kalau Michelle dibunuh karena dia anggota intelijen Indonesia? itu hal lain, tetapi dari segi kemanusiaan, aparat keamanan harus ungkap siapa pelaku dan apa motif pembunuhan Michelle Kurisi Doga.
Kalau Michelle pergi dengan misi penyelamatan pilot, berarti dia membawa misi negara. Karena masalah penyanderaan pilot itu bukan masalah Egianus dan kelompoknya, tetapi itu masalah negara antara Indonesia dan Selandia Baru. Maka negara harus bertanggungjawab jelaskan kepada keluarga dan masyarakat umum.

Dan jika dia pergi untuk misi kemanusiaan mendata pengungsi di Kuyawage, maka dia dapat dukungan dana dari siapa atau dari lembaga mana yang menugaskan dia? Negara harus jujur menyampaikan hal ini kepada keluarganya.
“Dia bilang dia aktivis kemanusiaan, tapi dia kerja dengan siapa dan nama lembaganya apa? Lembaga yang dia mau dirikan itu namanya apa dan apakah sudah berbadan hukum atau tidak? Juga tidak jelas?”, ujar Theo Hesegem, mantan Jurnalis Tabloid Suara Perempuan Papua di Wamena.
Kalau Michelle pergi dengan misi lobi selamatkan pilot, maka dia mesti melaporkan kepada aparat keamanan, terutama pihak kepolisian di Wamena, Lanny Jaya dan Nduga. “Hal-hal seperti, dia jalan dengan siapa? Pergi dengan mobil siapa? Siapa yang antar? Semua itu aparat harus jelaskan”, tegas Theo Hesegem.
Kalaupun pelaku pembunuhan itu oleh TPNPB? Mestinya jangan langsung dibunuh? Sebab dia perempuan, seorang ibu rumah tangga punya anak-anak. Maka pihak TPNPB mestinya tahan dia lalu tanya dan diberi peringatan atas semua pernyataan dan perbuatan yang telah dilakukannya selama ini agar jangan terulang, lalu dipulangkan. “Tapi tanpa dikasih peringatan dan langsung dibunuh beginikan? tidak ada rasa kemanusiaan sama sekali terhadap Michelle Kurisi Doga”, ujar Theo Hesegem.
Michelle Kurisi Doga dibunuh oleh kelompok yang belum jelas pada 28 Agustus dan jenazahnya ditemukan terkubur ditutupi dedaunan, dan dievakuasi pada 31 Agustus 2023 ke Wamena oleh tim gabungan kepolisian, TNI dan Satgas Damai Cartenz 2023 bersama kepala suku dan keluarga korban. Proses evakuasi sempat mengalami kesulitan karena medan yang sulit dan terjal.
Setelah jenazah dievakuasi dan diautopsi di RSUD Wamena, kemudian dikirim ke keluarganya di Jayapura untuk dimakamkan.
Paskalis Keagop
